The dragonborn :
The lost elder scrolls v part2
Created by: bima arif putra
source idea: The elder scrolls V : skyrim
source idea: The elder scrolls V : skyrim
Mangap baru buat lanjutan ceritanye yeh XD.
Baiklah…, aku sudah berkali- kali memperkenalkan diriku, tetapi jika kalian lupa…., baiklah, aku akan memperkenalkan diriku lagi, Aku adalah Arthur Da Firenze, dan aku adalah seorang Dragonborn,
2 hari lalu, aku memutuskan untuk tinggal disebuah desa bernama Riverwood, alasanku menetap disana selama beberapa hari bukanlah karena kelelahan, tetapi karena aku menyukai seorang gadis bernama Frieska.
2 hari lalu, aku memutuskan
Hari ini aku berkata dalam hati “daripada aku menetap disini dan tidak berbuat apa- apa, lebih baik aku belajar magic Healing Hands kepada Lidya”, aku lalu mencari Lidya, ternyata dia sedang membuat makanan dengan Frieska dan Melody, “ehh, Lidya!, bisa binta waktu sebentar?” ucapku kepada Lidya, “boleh” jawab Lidya, “ Fries, Mel, aku bicara sebentarta” izin Lidya kepada Frieska dan Melody, “iya-iya” jawab mereka berdua, setelah itu kami pun keluar dari penginapan, “ehh…, begini Lidya, kamu bisa ngajarin aku Healing Spells gak?” tanyaku, “buat apa?”dia balik bertanya , “buat bakar ayam !(you don’ t say!)” jawabku bercanda, “ aku nanya beneran (-_-“)” tanya dia lagi, “ya buat pengobatan mendadak lah” jawabku, “ohh, baiklah, pertama-tama carilah seekor ikan salmon, tapi jangan sampai mati, buatlah beberapa bekas sayatan di ekornya” perintah Lidya, “baiklah” jawabku singkat.
Setelah itu, aku pun mencari ikan salmon di sebuah sungai, dekat dengan penginapan, aku melepaskan bajuku, lalu tanpa basa-basi aku langsung menceburkan diri ke sungai itu, setelah aku di sungai itu, penduduk desa melihatku dengan aneh, “ngapain mereka ngeliatin aku kayak orang bingung ya?, halah mungkin mereka belum pernah melihat pria setampan aku tinggal di desa mereka xD” kataku dalam hati, lalu aku menyombongkan diri dengan gaya renangku yang beragam, mulai dari gaya kodok, gaya ular, sampai gaya cacing kepanasan :v, ketika tanpa kusadari sesuatu menghilang, hati ini pun resah tak bisa menahan, ehh kok malah jadi nyanyi sih -_-“ , “bim !!!!”, “apaan lagi?”, “ lu kalo nulis cerita yang bener nape(-_-“), lu niat ape kagak sih?!”, “udeh diem aje nape lu!, cerita-cerita gw :p” , “iye dah iye t(-_-t”).
Tanpa kusadari, aku terbawa arus yang sangat deras !, aku melihat Frieska keluar dari penginapan untuk membeli jagung, dia lalu melihatku, dan berteriak “ Arthur !!!, jangan mencari ikan Salmon disungai itu !!!”, “memangnya kenapa?” tanyaku sambil berteriak, “sungai itu mengarah ke air terjun yang tinggi dan arusnya deras banget !!!!” jawabnya, “ohh… gitu aja kok di khawatirin.... , ehh! Apa kau bilang???!!!!” ternyata benar kata Frieska, 30 detik kemudian aku melihat air menuju kebawah dengan deras !, itu adalah air terjun ! “ciat!, ciat!, ciat !!” aku berteriak sambil terjatuh, untunglah aku berhasil memegang batu yang berbentuk kerucut di sebelah kananku, “Arthurrrrr !!!!!!!”, aku mendengar teriakan Frieska, “iya-iya Fries!, aku tidak apa-apa!” jawabku, “ fiuhh, syukurlah” jawabnya sambil mengelus dadanya, lalu aku mencoba menaiki air terjun itu dengan berpegangan batu-batu yang bisa di genggam untuk dijadikan pegangan, tiba-tiba aku melihat seekor ikan salmon mencoba menaiki air terjun itu, dan aku mencoba mengambil ayam, eeeeh… maksudnya ikan salmon itu dengan tangan kiriku, dan ternyata dapat !, karena terlalu senang, aku pun mengakat kedua tanganku sambil berkata “horeee!!”, ternyata aku lupa kalau aku sedang mencoba memanjat air terjun !, “jiah,jiah,jiah !!!! ” aku terjatuh!.
jbyurrrrrr!!!!!, memang punggungku sakit dan panas karena terjatuh dari ketinggian sekitar 50 m, tetapi aku masih beruntung, karena di bawah air terjun itu tidak ada batu yang runcing, coba bayangkan jika ada batu yang runcing lalu aku tertusuk dan mati, pasti cerita ini sudah berakhir * yaiyalah,
jbyurrrrrr!!!!!, memang
Aku berenang ketepian sungai dan pulang ke penginapan, setelah sampai di penginapan, Frieska datang dan memeluku * ciegitu, “lho Fries, kamu ngapain meluk aku?” tanyaku, “ aku kira kamu mati (T_T”)” jawabnya sambil menangis, “ cup,cup,cup, udah jangan nangis, kan aku masih hidupkan ternyata?”, “iya-iya. ., tapi kamu jangan nekat kayak gitu lagi ya” , “iya- iya, oh iya Fries, Lidya dimana?” tanyaku , “dia masih masak sama kak melody” jawabnya, “ohh…, makasih ya”, aku pergi ke dapur dan mendatangi Lidya dan memberi ikan salmon itu sambil tersenyum, daaan PLAKKKK!!!!, tiba-tiba dia menamparku (-_-“ ), “kamu ngapain nampar aku?, sakit tau (-_-“)” tanyaku, “ ya lagian, kamu ngapain bawa ikan salmon yang udah mati?, gimana mau di sembuhin kalo udah kayak gitu?” dia bertanya balik, “oh iya juga ya-.-” jawabku dengan lugu, “ cari lagi, tapi kali ini jangan sampai mati !” perintahnya, “iye-iye ._.” jawabku singkat
Tanpa basa-basi, aku keluar dari penginapan dan menuju sungai yang tadi, aku mencari cara untuk mendapatkan ikan salmon tanpa ‘nyebur’ ke sungai itu lagi, “aha!” ucapku kegirangan karna mendapat sebuah ide, aku lalu mencari ranting kayu yang kuat, dan senar gitar, setelah mendapatkan kedua benda itu, aku pun mulai merakit alat buatanku itu, dan setelah alatku ini jadi, aku menamakanya ‘PANCINGAN’, setelah 1 menitan aku memancing, akhirnya dapat juga (^_^) walaupun sedikit terluka di bagian bibir sih -. - *yaiyalah, lalu aku cepat- cepat memanggil Lidya, “Lidya !!!, aku sudah dapat ikan salmonnya nih !” teriaku ke Lidya, “oke !” jawabnya, “ cepat letakan ikan salmon itu di telapak tangan mu !, lalu pikirkanlah jika kau bisa menyembuhkan ikan itu !” perintaah Lidya, “baiklah !” jawabku, aku lalu melakukan yang Lidya perintahkan, aku berusaha sekuat tenaga dengan pikiranku, dan akhirnya ada sebuah Cahaya yang sangat terang hingga menyilaukan mataku, setelah 1 menitan, cahaya itu menghilang, aku lihat ikan salmon itu telah pulih, dan terlihat seperti lahir kembali !, “kau belajar dengan cepat” ucap Lidya keheranan, “ya namanya juga bima ! kan dia aneh !” jawabku, “woy!, ngape jadi lu yang ngetik?!”, “suka –suka gw dong :p”,”terserah lu dah - .-“
Setelah itu, aku pun mencoba beristirahat dikamarku, saat aku tidur, aku merasa sangat gelisah !!!, akhirnya aku memutuskan untuk memanggil Lidya, Bayu dan Kelvin dan berkumpul di meja makan, “hoamhhh…, ada apa kau memanggil kami subuh- subuh begini, aku lagi enak- enak mimpiin melody, ehh tiba- tiba kamu manggil (-_-“)”, “ maaf-maaf (-_-”), oh iya, tujuan aku memanggil kalian, adalah untuk merundingkan The Elder Scrolls V”, “apa yang harus kita diskusikan?” Tanya Bayu, “coba lihat peta ini” ucapku sambil meletakan peta The Elder Scrolls V di meja itu, “hey,hey bukankah itu adalah Sandy Island?” ucap Kelvin, “aku tidak pernah dengar nama pulau itu, apakah kau bisa menceritakan tentang Sandy Island?” tanyaku pada Kelvin, “Sandy Island bisa disebut juga Pulau Hantu, karna pulau itu hanya muncul 1000 tahun sekali”, jawabnya, “berarti besok adalah hari munculnya pulau itu?!” ucap Bayu, “ya kau benar, jika kita gagal, maka dunia akan hancur oleh Alduin!” ucap Kelvin, “Baiklah !, malam ini kita akan pergi ke Sandy Island !” perintahku, “ baiklah !” jawab mereka bertiga serempak.
Singkat cerita, aku dan tim ku berangkat menuju Sandy Island, saat sampai disebuah kota yang dekat dengan Sandy Island udaranya sangatlah dingin dan bersalju, karena kondisi itu lah daerah itu di beri nama ‘Winterhold’, lalu aku menyewa sebuah perahu dari dua orang bersaudara yang bernama Haidar dan Rian untuk pergi ke Sandy Island yang jaraknya lumayan jauh dari daratan, setelah hampir sampai di Sandy Island, kami di kejutkan oleh seekor naga air berwarna hijau gelap dengan perut emasnya yang kuat bagaikan baja, naga itu menyemburkan es ke perahu kami !, aku dan teman-teman ku berlari menghindari semburan naga air itu!, entah kenapa naga itu menyelam ke dalam air lagi, dan ternyata tiba-tiba naga itu ‘menyundul’ perahu kami dengan kerasnya sehingga perahu kami hancur berantakan !, teman-teman ku semua lompat disaat yang tepat sehingga mereka berpijak tepat di Sandy Island, tetapi berbeda denganku, karna aku masih di kapal, aku dengan gagah berani melompat dan meraih tanduk naga itu, lalu aku menusuk lehernya berkali-kali dengan Daedric Sword of Arthur ku, naga itu mengaum bagaikan singa yang dipecut, dan tiba-tiba, naga itu menyelam kedalam air lagi dengan aku yang masih berpegangan di tanduknya, dengan sekuat tenaga aku menancapkan Daedric Sword of Arthur ku lagi tepat di ubun- ubun kepalanya, akhirnya naga itu pun lepas kendali, aku melepaskan genggaman ku dari tanduk naga itu lalu aku berenang ke permukaan air, setelah sampai di permukaan aku sangat menggigil, Lidya dan Kelvin membantu menariku dari air, setelah itu mereka memakaikan jaket berbulu domba ke badan ku
Setelah kurang lebih satu menit beristirahat, aku pun melanjutan mencari The Elder Scrolls V, tiba-tiba aku aku melihat sebuah gulungan yang tertancap di tengah-tengah pulau itu, aku mencoba mengambil gulungan itu dengan sekuat tenaga, akhirnya setelah bersusah payah mencabut gulungan itu, aku pun berhasil mencabut gulungan itu, tiba-tiba saja, pulau itu retak dan hancur seperti mau tenggelam !, aku dan timku pun berlari sekuat tenaga menuju pulau lain untuk disinggahi sementara, karena retakan itu, pulau itu pun terbelah dua !, aku melihat kebelakang bongkahan- bongkahan es perlahan hancur, dan pada waktu yang tepat aku teringat Shout ku, “Rosh.., Ell..,Dah !!!”, karna semburan air es yang sangat banyak ku keluar kan dari mulutku, air itu pun membeku dan membuat sebuah jembatan es, setelah aku dan timku menyebrangi jembatan itu, Sandy Island pun hancur tanpa sisa.
Lalu aku membuka gulungan tadi, ternyata gulungan itu adalah “THE ELDER SCROLLS V” ! , aku pun mulai membaca gulungan itu, setelah aku baca aku melihat huruf-huruf “ joor, zrah, frul! “ dan langsung membacanya dan lalu huru f itu pun langsung menyatu kedalam tangan kananku, tiba- tiba pengelihataanku gelap dan aku melihat Alduin, dia sedang menciptakan sesorang, yang sangat kuat dengan baju zirahnya yang sekuat tulang naga dan pedang setajam gigi naga, aku melihat dia mulai berjalan kearah perkampungan Riverwood !, setelah beberapa menit, pengelihataan normal ku pun kembali, tanpa basa-basi aku langsung mengajak timku pergi ke Riverwood!
-to be continued