THE DRAGONBORN : FINDING THE TRUE POWER
Created by ; bima arif putra(Firenze)
sumber ide : the elder scrolls v : skyrim
sumber ide : the elder scrolls v : skyrim
Assalamu’alaikum
Eheheh..
ini lanjutan dari Cerita “The Dragonborn” yang pernah aku buat sebelumnya :D, ingat ! Cerita ini hanyalah fiktif belaka, bila ada kesamaan tokoh ya maap :D, okey inilah kisahnya :
Eheheh..
ini lanjutan dari Cerita “The Dragonborn” yang pernah aku buat sebelumnya :D, ingat ! Cerita ini hanyalah fiktif belaka, bila ada kesamaan tokoh ya maap :D, okey inilah kisahnya :
Perkenalkan namaku Arthur Da Firenze, aku adalah seorang Dragonborn, Dragonborn adalah orang yang memiliki keturunan darah naga dan bisa mengeluarkan Shoutnya,
3 bulan lalu, aku berhasil mengalahkan Alduin raja dari semua Naga.
Dunia sekarang sudah aman, tetapi aku masih memiliki firasat yang buruk!, agar firasat burukku itu tidak terjadi, maka aku akan mencari kekuatanku yang sebenarnya sebagai seorang Dragonborn.
Suatu hari dibulan Juni tahun 54, aku pergi berpetualang bersama pasanganku, ya siapa lagi kalau bukan Lidya?, satu-satunya orang yang bisa mengerti aku setelah orangtua ku,
Setelah 3 jam berjalan kaki, aku melihat sebuah kota bernama Whiterun , kota yang letaknya di arah barat daya dari gua tempatku tinggal bersama Lidya,
pada saat aku berjalan mendekati pintu gerbang untuk memasuki kota, ada seekor Frost Dragon yang terbang diatas kepalaku dengan sangat cepat!, dia menghadang kami !,setelah itu, dia menyemburkan air yang sedingin batu es dengan sangat ganas !, untunglah ada batu yang cukup besar untuk aku dan Lidya berlindung sementara,
Setelah beberapa menit berlindung, ada seorang prajurit dari
kota Whiterun melihat aku dan Lidya yang
tidak bisa berkutik karena diserang oleh Frost Dragon, setelah melihat kami
tidak bisa berbuat apa-apa, selain bersembunyi dibalik batu, dia pun meminta
bantuan, beberapa menit kemudian dia datang dan membawa bala bantuan, Naga itu
pun diserang oleh para prajurit dengan anak panah yang terbuat dari baja,
Tidak jarang ada anak panah yang menembus kulit si Frost dragon, Frost dragon pun tampak sangat kesakitan!, lalu aku keluar dari persembunyian, dan langsung mengeluarkan shout ku yaitu "Fush Roh Dah!", naga itupun terpental, tetapi tidak terlalu jauh, paling hanya 5 meteran, aku pun dengan sigap naik ke atas kepala naga itu, lalu menusuk ubun-ubun kepala naga itu berulang-ulang kali dengan Iron Swordku,
Setelah 5 x menusuk kepala naga itu dengan sekuat tenaga, akhirnya naga itu pun Mati dengan mengenaskan, lalu aku menjauh darinya, dan seperti biasa, naga itu pun tiba-tiba terbakar dan seperti biasa, ada Aura mistis berwarna merah,hijau,putih dan biru masuk ke sela-sela tubuhku,
Tidak jarang ada anak panah yang menembus kulit si Frost dragon, Frost dragon pun tampak sangat kesakitan!, lalu aku keluar dari persembunyian, dan langsung mengeluarkan shout ku yaitu "Fush Roh Dah!", naga itupun terpental, tetapi tidak terlalu jauh, paling hanya 5 meteran, aku pun dengan sigap naik ke atas kepala naga itu, lalu menusuk ubun-ubun kepala naga itu berulang-ulang kali dengan Iron Swordku,
Setelah 5 x menusuk kepala naga itu dengan sekuat tenaga, akhirnya naga itu pun Mati dengan mengenaskan, lalu aku menjauh darinya, dan seperti biasa, naga itu pun tiba-tiba terbakar dan seperti biasa, ada Aura mistis berwarna merah,hijau,putih dan biru masuk ke sela-sela tubuhku,
Setelah semua aura
mistis itu masuk ke tubuhku, aku perhatikan kepala naga itu, ternyata ada
sebuah kata-kata(word) sama seperti yang aku lihat dulu, saat pertama kali
melawan naga dihutan, aku perhatikan tulisan itu dan ternyata tulisan itu
membentuk huruf "Rosh,El,Dah!",
lalu aku pun ingin mengikuti kata-kata itu, untuk mencegah hal yang tidak
diinginkan seperti saat aku mencoba shout pertamaku, yaitu "Fush Roh
Dah", aku pun menengok ke atas sebelum mengucapkan word itu,
Setelah merasa aman, aku lalu mempraktikan word yang aku lihat itu, "Rosh...Elll..Dahhh!" Ucapku dengan teriak, lalu benar saja, aku mengeluarkan semburan air sedingin es yang sangat banyak!, aku coba terus-terusan selama 4 menit,
Setelah merasa aman, aku lalu mempraktikan word yang aku lihat itu, "Rosh...Elll..Dahhh!" Ucapku dengan teriak, lalu benar saja, aku mengeluarkan semburan air sedingin es yang sangat banyak!, aku coba terus-terusan selama 4 menit,
Setelah 4 menit, aku
pun merasa sangat pusing, tanpa sadar aku pun pingsan,
Beberapa jam kemudian aku tersadar dan sudah berada didalam sebuah kamar, tiba-tiba ada yang mengetuk pintu kamarku, aku lalu berdiri dengan tubuh yang masih lemas, datang menghampiri pintu itu, setelah aku buka pintunya ternyata ada dua orang prajurit Whiterun, "Arthur Da Firenze?" dia bertanya, "iya" jawabku, " Arthur, aku disini dengan Sakai diperintahkan untuk membawamu ke Dragonreach" katanya kepadaku dengan nada tegas, "baiklah" jawabku dengan santai
Beberapa jam kemudian aku tersadar dan sudah berada didalam sebuah kamar, tiba-tiba ada yang mengetuk pintu kamarku, aku lalu berdiri dengan tubuh yang masih lemas, datang menghampiri pintu itu, setelah aku buka pintunya ternyata ada dua orang prajurit Whiterun, "Arthur Da Firenze?" dia bertanya, "iya" jawabku, " Arthur, aku disini dengan Sakai diperintahkan untuk membawamu ke Dragonreach" katanya kepadaku dengan nada tegas, "baiklah" jawabku dengan santai
Setelah itu, aku dikawal menuju Dragonreach, tempat tinggal Rajanya yang bernama Jarl of Whiterun, setelah aku sampai, aku langsung diberi beberapa pertanyaan, "Apakah kamu Arthur Da Firenze sang Dragonborn?" Tanyanya, "iya, memang kenapa?" Jawabku, "tidak apa-apa, oh iya, apakah kamu sudah mengalahkan Alduin?" dia bertanya lagi, "tentu saja sudah,itu kan tugasku" jawabku enteng, "ohh,jadi begitu?, coba kamu jelaskan apa yang terjadi di perkampungan helgen!" Bentaknya, "Helgen?, memang apa yang terjadi dengan Helgen?" Tanyaku, "Helgen, sebuah desa yang berada dibarat jika kau berjalan dari kota ini, tadi malam baru saja diserang oleh Alduin!" Jawabnya, "apa?!!, Alduin sudah aku kalahkan pada saat aku melawan dia di Alduin wall!"Jawabku, "apakah kau melihatnya terbakar seperti naga-naga yang engkau kalahkan sebelumnya?" Tanyanya dengan serius, "T.t...tidak" jawabku dengan ragu, "berarti dia belum Mati!" Bentaknya, "Alduin tidak mungkin kalah secepat itu!, ingat Alduin adalah raja dari semua naga!, bukan seekor rusa yang sangat mudah kau kalahkan!, kau baru bisa mengalahkannya jika kau mempunyai Shout Dragonrend dan Elder Scrolls !" Jelasnya, "Elder Scrolls?, benda apa itu?" Tanyaku penasaran, "aku tidak terlalu tau apa itu Elder Scrolls, tapi kau bisa bertanya kepada The Graybeards di sebuah gunung di barat tepatnya di High Hrothgar" jawabnya,
tiba-tiba aku teringat tentang Lidya, aku pun bertanya "apakah ada wanita bernama Lidya tadi disini?", "ada, dia sedang berada dikamar tamu" jawabnya singkat, aku pun bergegas menemui Lidya lalu mengajaknya mencari The Graybeards yang berlokasi di sebuah gunung di barat,
Singkat cerita, aku
bersama Lidya pun pergi ke gunung yang berada di barat,
setelah lebih dari 4 jam perjalanan dari Whiterun menuju pegunungan yang ada di barat, akhirnya….. aku belum sampai juga (“-_-), aku dan Lidya pun memutuskan berkemah disini, “Lidya, aku ingin kamu mendirikan tenda disini, lalu aku akan pergi mencari kayu bakar dan beberapa hewan yang bisa diburu” ucapku kepada Lidya, “baiklah” jawabnya singkat, setelah aku dan Lidya setuju dengan tugas masing-masing, aku pun pergi mencari hewan.
setelah lebih dari 4 jam perjalanan dari Whiterun menuju pegunungan yang ada di barat, akhirnya….. aku belum sampai juga (“-_-), aku dan Lidya pun memutuskan berkemah disini, “Lidya, aku ingin kamu mendirikan tenda disini, lalu aku akan pergi mencari kayu bakar dan beberapa hewan yang bisa diburu” ucapku kepada Lidya, “baiklah” jawabnya singkat, setelah aku dan Lidya setuju dengan tugas masing-masing, aku pun pergi mencari hewan.
Aku pun berjalan menelusuri hutan yang bersalju, setelah
beberapa menit berjalan kaki, aku melihat sebuah sungai dengan air yang tidak
terlalu deras, dan aku melihat ada beberapa ikan salmon untuk ditangkap dan
dijadikan makanan, aku mencoba menangkap ikan itu dan ternyata dapat 5, setelah
merasa cukup, aku pun memutuskan untuk balik ketenda, tiba-tiba aku melihat
sebuah peti, seperti peti harta karun, aku pun mendekati peti itu dan
mencongkel lobang kuncinya dengan Iron Daggerku, setelah 1 menitan mencoba,
akhirnya peti itu pun berhasil terbuka, dan aku melihat sebilah pedang yang
saaangat bagus, aku lalu melihat tulisan di gagang pedang itu membentuk kata
“daedric”, jadi yaa kunamakan menjadi Daedric Sword of Arthur,
Setelah itu, aku pun sudah sangat ingin pulang ketenda tempatku
dan Lidya untuk beristirahat, setelah hanya tinggal 6 meter jarakku untuk
sampai ke tenda, tiba-tiba ada seekor Frost Troll datang menyerangku!, aku pun
dengan sigap menangkis cakarannya dengan Daedric Sword of Atrhurku, “gila!, dia
kuat sekali!” kataku dalam hati, setelah beberapa menit menangkis, Lidya datang
dan lalu membantuku, dia menusuk punggung Troll itu dengan pedangnya,
“gruahhhhh,hrahhhhh!!!” teriak Troll itu, tiba-tiba Troll itu mendorongku
hingga aku terjatuh, ternyata Troll itu berbalik menyerang Lidya dengan sangat
ganas!, lalu dengan menggunakan kukunya yang tajam , dia pun menusuk perut
Lidya!, “akhh…” rintih Lidya, lalu Lidya pun tidak sadarkan diri karena lukanya
itu, “tidak!!, Lidya!!” teriakku, lalu aku pun mencoba bangkit, dengan Daedric
Sword of Arthurku,
Tiba-tiba Troll
lari ke arahku dengan posisi menyerang!, aku pun harus berpikir cepat sebelum
troll itu membunuhku, tiba-tiba aku teringat shout terbaruku, “Rosh…El…Dah!!!”,
seketika Troll itu pun langsung membeku, lalu aku mendekati Troll itu, dan
tanpa basa-basi aku penggal kepalanya.
Setelah itu aku
pun langsung menghampiri Lidya yang sedang terluka parah, lalu aku bawa dia ke
tenda, dan merawatnya disana, aku pun memperbani luka bekas tusukan Troll itu,
setelah aku perbani, aku membakar ikan salmon yang aku tangkap tadi sebagai bekal, aku hanya memasak 3 ikan salmon, ketika sudah matang, aku langsung menyantap 1 ikan salmon itu, aku suapi Lidya dan aku pun menjaga dia sampai pagi.
setelah aku perbani, aku membakar ikan salmon yang aku tangkap tadi sebagai bekal, aku hanya memasak 3 ikan salmon, ketika sudah matang, aku langsung menyantap 1 ikan salmon itu, aku suapi Lidya dan aku pun menjaga dia sampai pagi.
Setelah matahari
mulai terbit, Lidya bangun,dan langsung aku beri sebotol air segar, “bagaimana
keadaanmu Lidya?” tanyaku, “ahh, tidak apa-apa, aku akan membaik, ayo kita
lanjutkan perjalanan!” jawabnya dengan semangat, “baiklah” ucapku dengan nada
gembira.
Setelah 2 jam
perjalanan, akhirnya aku dan Lidya pun sampai di High Hrothgar, aku pun
langsung mengetuk pintunya yang terbuat dari emas, setelah mengetuk pintu itu 4
kali, akhirnya ada sesorang yang memakai jas abu-abu datang, “siapa kau,wahai
anak muda?” tanyanya sopan, “aku adalah Arthur Da Firenze sang Dragonborn”
jawabku, “Dragonborn?!!” dia terkejut mendengar jawabanku, “baiklah, masuklah
ke dalam” perintahnya, akhirnya aku dan Lidya pun masuk ke dalam High Hrothgar,
banyak sekali hiasan-hiasan dari tulang naga, dan dari kulit naga, tiba-tiba
ada 3 orang yang berpakaian sama seperti dia datang menghampiri aku dan Lidya ,
aku dan Lidya pun masuk dalam posisi siaga, aku ambil Daedric Sword of
Arthurku, ”apa-apaan ini?!, siapa kalian semua?!!” tanyaku dengan nada membentak,
“ohh, jangan takut Arthur, kami semua datang mau membantumu, tapi dengan satu
syarat” ucap salah satu dari mereka yang berbadan paling tinggi, “apa syarat
itu?” tanyaku penasaaran, ”kau hanya perlu menunjukan bahwa kau adalah seorang
Dragonborn” jawabnya, “baiklah”, lalu
aku mengeluarkan Shout ku yang pertama yaitu, “Fush Roh Dah!!!” ternyata aku lupa
memperhatikan keamanan saat menggunakan Shout ku, aku langsung saja mengeluarkan
Shout , dan benar saja seseorang dari mereka yang berbadan lumayan gemuk
terpental keatap dan jatuh lagi ke tanah dengan kerasnya (“-_-), “ehh, maaf”
ucapku lugu, “pffffttt, tidak apa-apa” kata salah satu dari mereka yang
berbadan normal sambil menahan tawa, “kau enak bilang tidak apa-apa, tapi
badanku hampir remuk tau!(“-_-)” ucap salah satu dari mereka yang tadi terkena
Shout ku, “selamat datang kembali Dragonborn, kami telah menanti sejak lama
untuk kedatangan mu” ucap yang paling tinggi, dan terlihat seperti pemimpin
dari The Graybeards, “Aku Alex” ucap yang paling tinggi, “aku Damor (“-_-)”
ucap yang paling gemuk, “aku Frankenstein” ucap yang berbadan normal, “dan aku
Alamin” ucap yang paling kurus, “baiklah Dragonborn, kami sudah cukup mengenalkan
diri kami, sekarang kau harus kami beri latihan untuk mengeluarkan Shout agar
kau bisa cepat membunuh Alduin! Dan agar dunia ini damai, nahh apakah kau sudah
siap untuk berlatih?” ucap Alex, “sudah” jawabku singkat
Lalu setelah itu
mereka membawaku keluar lagi, tetapi lewat pintu belakang, lalu dia
mengeluarkan magicnya, dan membentuk huruf
“WULDNAHHKESTT! “nahh
Dragonborn, bacalah tulisan itu, setelah kau hafal tulisan itu, cobalah berlari
dengan Shout itu dari sini ke gerbang itu dalam waktu 30 detik” perintah Alex
sambil menunjuk gerbang yang ada di depan mataku, setelah aku benar-benar hafal
tulisan itu, aku berlari dengan mengucapkan Shout terbaruku yaitu “WULD NAHH
KESHHH!”, tiba-tiba aku berlari secepat angin, bahkan mungkin lebih cepat!,
setelah melewati gerbang aku mencoba berhenti, “wow!, ini Shout yang paling
keren!” ucapku dengan nada senang,
“baiklah sekarang giliranku mengajarimu” ucap Damor, lalu dia pun mengeluarkan magic yang hampir sama, setelah itu munculah sebuah kata “TIIDKLOUI!”, aku pun langsung mempraktekannya “TIID KLO UI!!!”, tiba-tiba semua mahkluk yang ada disitu bergerak lambat sekali kecuali aku, efek dari Shout ini berlangsung 1 menitan, setelah satu menit semua kembali normal, “Shout yang cukup keren” kataku,
“sekarang giliranku” ucap Alamin, dia lalu mengeluarkan magicnya dan membentuk huruf “KRIILUNAUSS!”, “sebelum mengucapkan Shout ini, apakah kau punya hewan yang sudah mati?” tanyanya, “ada, seekor ikan salmon” jawabku, “jatuhkanlah ikan salmon itu ditanah, lalu hadapkan wajahmu ke ikan salmon itu, dan ucapkan lah Shout itu” perintahnya, setelah ikan salmon itu kujatuhkan ke tanah dan ku hadapkan wajahku ke ikan salmon itu, aku pun mengucapkan Shout yang diberi oleh Alamin “KRII,LUN,AUS!!”, tanpa ku sangka, ikan salmon itu pun hidup kembali dan luka-luka yang ada di tubuh nya pulih kembali, “ini adalah Shout yang sangat berguna!” ucapku,
“sekarang giliranku” ucap Frankenstein, dia lalu mengeluarkan magicnya juga dan membentuk sebuah tulisan juga “LOKVAHKOOR!”, “ arahkanlah Shout ini pada angin atau kabut yang membahayakan” perintahnya, lalu aku berjalan-jalan di sekitar situ, dan aku melihat ada gerbang yang tertutup oleh angin salju yang mematikan!, aku arahkan wajahku ke angin salju itu dan ku ucap kan Shout ku yang baru saja di beri oleh Frankenstein, angin salju itu pun pecah kemana-mana dan membuka sebuah jalan, “nahh, kau telah berhasil Dragonborn, ikuti lah jalan itu menuju Throat of The World, nanti disana kau akan bertemu pemimpin kami yang bernama parthurnaax” ucap Frankenstein, “baiklah!, terimakasih atas bimbingan mu!” jawabku.
“ayo Lidya” ucapku kepada Lidya, “baiklah Arthur” jawabnya singkat
“baiklah sekarang giliranku mengajarimu” ucap Damor, lalu dia pun mengeluarkan magic yang hampir sama, setelah itu munculah sebuah kata “TIIDKLOUI!”, aku pun langsung mempraktekannya “TIID KLO UI!!!”, tiba-tiba semua mahkluk yang ada disitu bergerak lambat sekali kecuali aku, efek dari Shout ini berlangsung 1 menitan, setelah satu menit semua kembali normal, “Shout yang cukup keren” kataku,
“sekarang giliranku” ucap Alamin, dia lalu mengeluarkan magicnya dan membentuk huruf “KRIILUNAUSS!”, “sebelum mengucapkan Shout ini, apakah kau punya hewan yang sudah mati?” tanyanya, “ada, seekor ikan salmon” jawabku, “jatuhkanlah ikan salmon itu ditanah, lalu hadapkan wajahmu ke ikan salmon itu, dan ucapkan lah Shout itu” perintahnya, setelah ikan salmon itu kujatuhkan ke tanah dan ku hadapkan wajahku ke ikan salmon itu, aku pun mengucapkan Shout yang diberi oleh Alamin “KRII,LUN,AUS!!”, tanpa ku sangka, ikan salmon itu pun hidup kembali dan luka-luka yang ada di tubuh nya pulih kembali, “ini adalah Shout yang sangat berguna!” ucapku,
“sekarang giliranku” ucap Frankenstein, dia lalu mengeluarkan magicnya juga dan membentuk sebuah tulisan juga “LOKVAHKOOR!”, “ arahkanlah Shout ini pada angin atau kabut yang membahayakan” perintahnya, lalu aku berjalan-jalan di sekitar situ, dan aku melihat ada gerbang yang tertutup oleh angin salju yang mematikan!, aku arahkan wajahku ke angin salju itu dan ku ucap kan Shout ku yang baru saja di beri oleh Frankenstein, angin salju itu pun pecah kemana-mana dan membuka sebuah jalan, “nahh, kau telah berhasil Dragonborn, ikuti lah jalan itu menuju Throat of The World, nanti disana kau akan bertemu pemimpin kami yang bernama parthurnaax” ucap Frankenstein, “baiklah!, terimakasih atas bimbingan mu!” jawabku.
“ayo Lidya” ucapku kepada Lidya, “baiklah Arthur” jawabnya singkat
Setelah 1 jam berjalan kaki, aku pun sampai
di Throat of The World, aku melihat ada seekor naga menghampiriku, aku dan
Lidya pun masuk dalam posisi siap untuk bertarung, tiba-tiba naga itu berbicara,
“aku adalah parthurnaax.., aku pemimpin dari the greybeards, siapa engkau wahai
anak muda?”, “aku Arthur Da Firenze sang Dragonborn”, “ahah jadi kau sang
Dragonborn itu ya?, mau apa kau datang kemari?” tanyanya, “aku datang kemari
untuk mencari cara membunuh Alduin!” jawabku dengan serius, “baiklah kalau
begitu, kau lihat batu yang ada di sebelah kananku ini?,nama batu ini adalah
volcano, coba kau baca tulisan yang ada dibatu itu!” perintahnya, setelah aku
perhatikan, ternyata tulisan di batu itu membentuk kata “The Elder Scrolls V”,
“The Elder Scrolls V ?, benda apa itu?” tanyaku penasaran, “itu adalah sebuah
gulungan, hanya dengan gulungan itu kau bisa belajar Shout Dragonrend untuk
mengalahkan Alduin, tetapi, gulungan itu telah hilang berabad-abad lalu setelah
Alduin kembali.” jawabnya, “bagaimana caraku menemukan gulungan ini?” aku
bertanya lagi, “ikutilah instingmu Dragonborn, instingmu akan membawamu kepada
gulungan itu” jawabnya, “baiklah” ucapku singkat, lalu aku dan Lidya mencari
jejak The Elder Scrolls V itu.
-to be continued
-to be continued
Tidak ada komentar:
Posting Komentar